KARAWANG –tatarkarawang.com Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) yang digelar di Desa Kondangjaya, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang pada Selasa (27/05/2025), dalam rangka pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, menuai kontroversi. Musdesus ini disorot akibat minimnya transparansi informasi kepada masyarakat.
Polemik muncul karena sebelumnya, pada Juli 2023 lalu, telah terbentuk koperasi di Desa Kondangjaya. Hal ini menimbulkan pertanyaan publik terkait status koperasi tersebut dalam kaitannya dengan program nasional Koperasi Desa Merah Putih yang akan resmi diluncurkan pada 12 Juli 2025 mendatang.
Salah satu warga desa kondangjaya kepada Media TatarKarawang.com menyampaikan bahwa pembentukan Kopdes Merah Putih seharusnya mengikuti mekanisme yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat, sebagaimana disampaikan Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, dalam konferensi pers pada 22 April 2025.
“Pembentukan Kopdes Merah Putih ini harus melalui musyawarah desa yang terbuka dan melibatkan banyak pihak, apalagi Desa Kondangjaya ini sebelumnya sudah memiliki koperasi sejak Juli 2023 lalu. Pertanyaannya, ini bentuk koperasi baru atau kelanjutan yang lama? Masyarakat harus tahu,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengutip pernyataan Wamentan Sudaryono bahwa terdapat tiga pendekatan dalam program ini:
- Koperasi yang baru didirikan untuk dijadikan Kopdes Merah Putih.
- Koperasi yang sudah ada dan memiliki kinerja baik akan dialihfungsikan menjadi Kopdes Merah Putih.
- Koperasi yang tidak aktif akan direvitalisasi untuk menjadi Kopdes Merah Putih.
Salah satu warga desa kondangjaya yang enggan di sebutkan namanya. tersebut juga menilai bahwa Musdesus di Kondangjaya terkesan terburu-buru dan minim sosialisasi, terutama melalui perangkat desa yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.
Red.
