Karawang,tatarkarawang.com. Sabtu (24/5/2025) — Lagi-lagi RSUD Karawang kembali disorot publik. Seorang pemuda pengendara sepeda motor mengaku mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari petugas parkir rumah sakit, Sabtu siang (24/5/2025), hanya karena kekurangan Rp1.000 saat membayar parkir.
Pemuda tersebut tiba di RSUD Karawang pukul 12.30 WIB untuk menjenguk keluarganya yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan hendak pulang sekitar pukul 15.00 WIB. Saat menuju gardu pembayaran parkir roda dua, ia menyerahkan uang Rp5.000. Namun, petugas menyatakan bahwa tarif yang berlaku adalah Rp6.000.
Meski telah menjelaskan bahwa ia tidak memiliki uang tambahan, petugas tetap enggan membuka palang pintu otomatis, sehingga pemuda tersebut terpaksa tertahan di area parkir. Bukan karena ditahan secara fisik, tetapi karena akses keluar tidak dibukakan hanya karena kekurangan seribu rupiah.
Kejadian ini memicu kemarahan dan keprihatinan dari pengunjung lain yang menyaksikan langsung peristiwa tersebut. “Ini bukan semata soal nominal, tapi soal nurani. Di fasilitas publik seperti RSUD, pelayanan seharusnya mengedepankan empati, bukan kekakuan,” ujar salah seorang warga.
Desakan pun muncul agar Pemerintah Kabupaten Karawang, khususnya Bupati Karawang, segera turun tangan. Banyak pihak menilai sistem pengelolaan parkir di RSUD Karawang perlu dievaluasi, termasuk mekanisme kerja sama dengan pihak ketiga yang mengelola layanan parkir.
“Sudah terlalu sering RSUD dikeluhkan masyarakat. Sekarang soal parkir yang tidak manusiawi. Pemerintah daerah jangan tinggal diam. Bupati harus bertindak tegas sebelum kepercayaan publik terus menurun,” ujar seorang aktivis pemuda Karawang.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak RSUD Karawang maupun pengelola parkir terkait kebijakan dan prosedur pelayanan parkir yang menuai kontroversi tersebut.
Red.MEDIA TATARKARAWANG.COM.